Rabu, 03 Juni 2015

NETWORK MARKETING, yay or nay ?!?



Tulisan ini repost yaa dari notes di fb saya. 


Banyak orang bertanya kenapa ga menjualnya sendiri tanpa perantara? Kenapa kok dijual dengan sistem jaringan. Kenapa engga langsung ambil barangnya di kantor Oriflame dan jual.  Hehehe sama kok dengan pertanyaan saya waktu awal-awal join. Jadi begini yaaaa….

1. Mau untungnya banyak gaa? Mau untungnya nambah-nambah terus ga?!?. Gimana sih rasanya jualan sendirian? Sering kan yaa, yang jual baju yang jual keripik, snack dll pasang pengumunan : RESELLERS ARE WELCOME. Banyak juga kan brownies merek A, buka cabang di sana sini sampai luar kota. Ya karena mau dapat untungnya makin nambah. Jadi yaa kebanyakan bisnis ada reseller nya. Bisnis tanahpun ada yang namanya makelar kan. Perluasan informasi bisnis yaa karena kita kan ga tahu, siapa yg akan jadi perantara rejeki, siapa yang mau, dan siapa yang lagi butuh bisnis atau barangnya.
Sama kok, kalau marketer di Oriflame bilangnya :  join yuk, ping me yaa @ 7d9cca88 atau wasap 0888 510 3401 atau inbox fb Kartika Sudiati. 



2. Bonus mlm itu dapatnya dari pemotongan dari biaya sewa tempat. Nah bagian dari itu dialihkan untuk menggaji orang-orang yang mau jadi reseller produknya. Misalnya nih The Hand Shop, SK III, mereka sewa tempat di mall. Fyi ya ibuk-ibuk sewa tempat di mall itu muahal bingitsssssss loh. Coba deh dilihat di google, bisa nyampe puluhan juta tuh. Cerita lain datang dari bakso langganan anak sma komplek surabaya. Baksonya itu setahun sewa tempatnya puluhan juta loh. Nah kalau uda gitu, uda kebayang kan harus nyediain modal berapa per bulannya?   

                            sewa 40 juta per bulan, berarti omsetnya harus berapa dong?!?
                            diambil dr www.istanaproperty.com


3. Seorang senior manajer (SM) di Oriflame, gajinya 4 juta lebih. Syaratnya adalah berhasil membawahi penjualan 60 juta perbulannya. Kalau jualannya 60 juta sendirian, capek juga kali yaa, walaupun sih bisa-bisa aja. Nah jualan di Oriflame itu bareng-bareng. Para reseller ini harus dibina dan dikasih training, supaya jualannya laris manis, supaya rekrutnya kenceng. Kalau misal bulan ini penjualannya ga nyampe 60 juta, ya gajiannya ga nyampe segitu. Sama kan seperti manajer toko The Leg Shop misalnya. Dia harus mengupayakan supaya penjualan di counternya bisa memenui target per bulannya. Bisa jadi kalau ga memuhi target, manajernya ga dapat bonus atau bisa jadi gaji totalnya per bulan tidak selalu sama. 

                                                         Ipod sales, taken from wiki


4. Running iklan di tv dan radio itu muahal banget yaa buk, ngiklan di majalah juga. Nah Oriflame nih memanfaatkan ibu-ibu yang suka rekomen produk-produk kesukaannya. Biasa kan ibu-ibu suka cerita bakso di situ lho weeenak, ayo kapan-kapan kita janjian maksi di sana yuk. Atau iya nih, aku kemarin baru dibeliin tas di jogja, bagus bingitzz deh warnanya cerah, bahannya halus. Bisa juga gini aku pake pelembab ini lho mukaku jadi ga kering. Ini lho deodorantnya Oriflame ga pake bht. Beli ini aja, ada diskonnya bulan ini. Ga diskon juga masih murah kok. Word of mouth itu SAKTI. Dan Oriflame sudah sadar dari dulu akan hal ini. Ini kan artinya strategi marketing, budget iklan diminimalisasi dari sini yaa, dan dialihkan ke konsultannya. 


                               500 ribu us $ untuk 30 detik, saya pake fb aja deh, gratis

5. Nah bayangin yaa sekarang Oriflame sudah punya leader-laeder di dunia kelas wahid. Yang mereka pupuk, didik dan ajari dari dulu. Di Oriflame ada yang namanya SARPIO, di situ ada leveling dan job desc nya masing-masing. Leader level ini tugasnya bla la bla. Leader level sekiun tugasnya bli bli bli. Sudah ditulis berdasarkan pengalaman dan teruji. Kita sebagai pebisnis tinggal ngikuti aja. Namanya bisnis jaringan, pembinaan itu wajib, mutlak. Jadi leader-leader itu tugasnya (salah satunya) membina jaringan di bawahnya supaya bisa jadi seperti dia. Supaya bisa jualan lebih banyak lagi, supaya bisa bikin cabang di mana-mana, supaya bisa menghasilkan leader lagi. Di mana ujung-ujungnya adalah peningkatan omset penjualan Oriflame.  Sama seperti orang kantoran. Head department marketing punya anak buah, anak buah ini punya anak buah lagi. Sama di mlm juga gitu.

Jadi yaaa saya dan oriflamers lainnya itu bersyukur ada bisnis mlm. Bayangkan kalau semua bisnis dijadikan bisnis konvensional. Maka orang-orang yg pingin cari uang, tapi ga punya modal uang, ga punya skill bikin-bikin gitu, tangannya ga terampil atau belum punya ide menciptakan suatu produk atau ga punya waktu bikin-bikin, ga bisa mobile karena ngurus anak-anak aja uda repot atau karyawan yang pingin banget mulai usaha, tapi ga mau repot mikir urusan dari hulu ke hilir. Nah bisnis mlm bisa jadi alternative cari tambahan penghasilan.

Sekarang bayangin kalau oriflame dijual di mall.  Kita akan selamanya jadi buyer terus. Ga punya kesempatan jadi manajer toko. Mimpi irt atau karyawan jadi direktur lewat aja kali ya. Ibu-ibu rumah tangga ga punya kesempatan untuk ikutan dalam bisnis besar. Dan para karyawan cuma bisa berandai andai jadi senior manajer atau director bahkan executive director suatu perusahaan besar. Jadi yaaa please be nice with oriflamers yaaa, they just doing their job.

Tetap semangat jualan, semangat rekrut dan stay positive

Kartika Sudiati
Pin bb 7d9cca88
Wa/sms 0888 510 3401

Tidak ada komentar:

Posting Komentar